"Mati Mesin" Menjadi Penentu Kemenangan Pilkada di Kerinci dan Sungai Penuh
Kerinci, 28 November 2024 — Peristiwa "mati mesin" yang terjadi pada hari terakhir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Jambi, ternyata menjadi faktor penentu dalam menentukan pemenang pilkada. Kejadian tersebut mengejutkan para pemilih dan calon yang berlaga, mengubah arah kemenangan yang sebelumnya sulit diprediksi.
Pada Pilkada di Kerinci, pasangan calon nomor urut 02 yang membawa isu persatuan kerinci hilir memperoleh dukungan lebih dari masyarakat Kerinci hilir, yang selama ini selalu mengimpikan punya bupati Kerinci yang berasal dari daerah Kerinci hilir. Lalu tiba-tiba di hari pemilihan pasangan 02 mendadak suaranya jauh melorot tidak sesuai dengan harapan. Sebelumnya media sosial di heboh kan berita mengenai pasangan ini sudah "Mati mesin".
Menurut saksi mata, kejadian ini mempengaruhi beberapa daerah, yang pada akhirnya berimbas pada perubahan hasil perhitungan suara. Sebagian besar warga yang awalnya memilih pasangan calon nomor urut 02 akhirnya memberikan suara mereka kepada pasangan lain yang dianggap lebih cepat merespon insiden ini dengan mengatur ulang strategi politik dan mengoptimalkan jaringan relawan di lapangan.
Di sisi lain, Pilkada di Kota Sungai Penuh juga dipengaruhi oleh insiden serupa, pasangan 04 yang selama ini di anggap cukup kuat untuk bertarung tiba-tiba tidak ada kabar berita lagi alias "mati Mesin". Kondisi ini memberi kesempatan kepada pasangan calon nomor urut 01 untuk meraih lebih banyak suara, karena mereka lebih terorganisir dalam menghadapi pertarungan darat di lapangan.
Keberhasilan pasangan calon yang sebelumnya tertinggal ini menunjukkan bahwa "mati mesin" dalam konteks politik pilkada bukan hanya menjadi kendala, tetapi juga membuka celah bagi perubahan taktik dan pergeseran dukungan yang tidak terduga.
Hasil akhir Pilkada di Kerinci dan Sungai Penuh benar-benar hasilnya di pengaruhi oleh matinya mesin dari calon yang selama ini dianggap cukup kuat untuk memberi perlawanan. Namun, peristiwa "mati mesin" ini jelas memberikan catatan penting dalam sejarah pilkada di kedua daerah tersebut.